Kamis, 25 Juni 2015 pukul 11:03 WIB
The
Number Eight (I. S. R.)
Setelah
gua lulus dari SMP, gua melanjutkan sekolah SMA yang deket dari rumah ya
sama-sama di Pangandaran. SMA N 1 Pangandaran sekolah favorit yang ada di
wilayah Pangandaran. Tadinya gue juga pengen bersekolah diluar kota sama
seperti kakak perempuan gua yang sekolah SMA nya di Jogja. Tapi nyokap gue
tidak mengizinkan karena takut dia harus nengok gue sebulan sekali sama seperti
ketika gue diasrama dulu. Padahal kan ngga gitu juga. Tapi ya sudahlah akhirnya
gua masuk ke SMA Pangandaran melalui jalur rapot yang didaftarkan oleh SMP gue
karena banyak juga yang kesitu. Setelah gue diterima, dan melewati masa-masa
adimintrasi tiba saatnya masa orientasi. Ospek SMA yang diadakan sekolah dan
OSIS yang menjalankannya. Waktu itu gue masuk kelas X.7 yang ada beberapa temen
gue dari SMP yang dulu sekelas ataupun engga, dan juga wajah-wajah baru. Dan
setiap kelasnya ada pendamping kelasnya yang merupakan anggota OSIS. Terdiri
dari beberapa orang, ada laki dan perempuan. Orang-orangnya sudah ditetapkan
tapi pendamping dari kelas lain suka datang dan begitupun sebaliknya.
Pendamping perempuan di kelas gue ada yang manis, ga terlalu tinggi, dan yang
paling gue suka adalah suara khasnya yang seperti serak-serak basah gimana,
lucu pokonya.
Dikelas
dia biasa dijahili sama temen cowok yang lain. Gue Cuma merhatiin dan ikut
ketawa. Tiap kali dia nanya gue, agak gugup juga. Dia sering kali merhatiin gue
ketika jadwal ospeknya di kelas. Ngingetin dan ngasih semacam informasi ke gue.
Tapi namanya juga cowo ya gue ga peka. Tapi entah kenapa kita malah jadi makin
deket, dan gatau darimana ceritanya kita udah saling tukeran nomer. Waktu itu
yang paling gue inget kita sering smsan. Dari awal yang topiknya seputar ospek
sampai keluar topik dan akhirnya lebih jauh lagi sampai seperti orang pdkt pada
umumnya. Kemudian tahun 2011 itu mulai memasuki bulan Ramadhan. Gue pada tahun
itu merupakan tahun2 terbaik termanis dan tergokil yang pernah ada. Dan tahun
itu juga tahun penuh dengan kegalauan haha. Ya dia datang disaat yang tepat,
ketika gue diacuhkan sama temen kecil gue. Sebelum ramadhan biasanya orang2
mengadakan acara makan bersama disiang hari. Hari itu gue ikut bareng rombongan
madrasah gue ka batu karas. Karena kita udah deket layaknya pacaran jadi gue
pamit dan dia bilang hati2. Disana gue pengen beliin sesuatu berwarna kuning
karena seingat gue dia suka warna kuning. Waktu itu gue beli apa engga lupa
pokonya. Soalnya kalo di sekolah kita sama2 malu. Oiya ketika gue juga ada
tugas dari sekolah, gue juga minta bantuan jawaban dari dia.
Dan
dia kasih jawaban itu dalam sepecuk surat yang sampai kemarin masih gue simpan.
Dan didalam kertas itu dia menuliskan kata yang lain. Dia bilang “kakak sayang
yuan, kakak cinta yuan. Dia love yuan love forever bla bla bla” gua lupa lagi
kata2nya. Seperti itulah. Dan gue juga kayaknnya jatuh hati sama dia. Sampai
awal puasa tiba, ya kita saling mengucapkan selamat berbuka. Dan sambung smsan
ketika sudah berbuka. Di tahun itu gue biasa berangkat ke masjid sehabis buka
dan sholat, bercerita di deket masjid sambil ngemil cimol beli ditemen gue yang
buka usaha cimol. Gue suka senyum2 sendiri ketika smsan sama dia. Seperti
itulah kebiasaan gue di bulan puasa tahun itu ditambah hal2 gila lainnya bareng
temen gue. Setelah sepuluh hari terakhir bulan puasa. Ketika pulang teraweh,
dia mungkin udah kesal nungguin gue kapan nembaknya karena selama ini gue ga
ngasih kode mau nembak dll. Dia sms dengan panjang yang isinya adalah kalau ga
salah petikan lirik lagu grup band armada yang judulnya mau dibawa kemana.
Akhirnya saat itu juga gue nembak dia, sayangnya lewat sms, hhe. Jujur gue
belum gentle pada saat itu. Dan dia mau, oke kita pacaran. Dan dia kakak kelas
pertama gue yang jadi pacar gue. karena selama ini kebanyakan seangkatan atau
ga adek kelas. Pada saat itu gue mulai hilang entah kemana, karena ada hal yg
lebih penting dan terpaksa gue juga berbohong sama dia. Karena beberapa hari
terakhir di bulan puasa itu sangat tidak terduga. Dia jadi posesif banget sama
gue, emg sih salah gue sendiri pada saat itu.
Tapi
karena gue juga masih polos ada pikiran2 yang bilang kalo gue pengen bebas ga
diatur2 kayak gitu. Dia masih sabar dengan hilangnya gue, dan gue dengan
polosnya meninggalkannya tanpa kabar. Hingga lebaran dan berlalu kita malah
jadi seperti bukan pacaran hingga akhirnya dia mutusin gue karena sempat kita
beradu mulut via sms. Kalau dihitung sangat singkat pacaran dengan waktu pdkt
yang panjang. Kalau gue lihat di tulisan2 buku gue, jadiannya itu tanggal 29
agustus sampai 2 september, singkat. Dan bahkan kita ga pernah jalan bareng
dll. Ya mungkin bisa dibilang backstreet.
Dan setelah itu biasa saja. Ketika udah masuk sekolah malah seperti ga
kenal tapi gue sapa dalam hati, malah gua masih malu kalo ketemu. Sampai ketika
gue udah naik kelas ya kepercayaan diri itu muncul dan kita udah biasa aja.
sempet deket lagi ketika gue studytour, dia inbok gue dan kita saling balas yah
meskipun topiknya dia minta oleh2 dan hilang setelah gue selesei. Dan sekarang
hanya berteman biasa seperti yang lain.
Tidak
banyak kenangan memang yang gue buat bareng dia, tapi dengan pernah jadi
pacarnyapun gue udah seneng dengan segala kekurangan dan kelebihan dia. Dan
pernah disukai sama dia. Terakhir, gua mau berterimakasih dan minta maaf kalo
dulu gue masih kekanak-kanakan. Semoga kita mendapatkan pasangan yang baik,
sukses buat kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar