Minggu, 28 Juni 2015 pukul 12:47 WIB
The
Number Eleven (L.N.A.A)
Setelah
berakhirnya tahun 2012 dengan kesendirian. Tapi hal itu tidak bertahan lama.
Karena setelahnya ada beberapa orang yang
gue dekati. Meskipun terlihat egois, karena ga mungkin kalau dengan
mereka semua. Belum apa2 udah poligami. Akhirnya gue putuskan untuk lebih dekat
dengan dia. Dan menelan pil pahit harus
merelakan mereka. Yang sebenarnya tinggal tahap akhir atau eksekusi tapi ya mau
gimana lagi. Dia datang dengan wajah lama dan bahkan tidak terduga oleh semua
orang termasuk gue.. karena dia adalah
tidak lain temen satu SMP gue, meskipun ga kenal tapi dia cukup terkenal hingga
sampai ketelinga gue.
Semua
berawal dari salahpaham yang berujung pada pendekatan, pacaran, dan putusan. Cerita
awal bagaimana kita bisa deket sampai pacaran sebelumnya udah pernah gue
posting gue tahun 2013 yang judulnya adalah “Begins from the Flower”. Disitu udah dijelasin bagaimana kita deket
sampai bisa pacaran. Karena masa pacarannya ga diceritain maka, kurang lebihnya
dipostingan ini gue ceritain. Oiya untuk kalimat terakhir di postingan itu
sepertinya terwujud setidaknya dia adalah cewek terakhir gue ketika di SMA.
Masa pacaran gue bareng dia seperti pasangan pada umumnya dan gue juga lebih
gentle berani buat ngungkapin perasaan
dan dialah yang pertama gue ngungkapin secara langsung empat mata, ga
ngebelakangin ga tutup mata. Cuman dia aja yang nutupin pakai kerudungnya.
Konsep penembakan itu gue terinspirasi dari malam minggu miko yang episode
malam penembakan sasha, disitu gue percis, bikin contekan dan ketika mau ngungkapin
gue nengok dulu ke kanan baru bilang hha.
Selama
pacaran, banyak hal yang kita lakuin dan kita alamin. Sedih, senang, marah,
kecewa, khawatir, cemburu, dan perasaan yang lainnya. jelas, selama 647 hari
kita barengan. Tepatnya berawal 14 Maret 2013 dan berakhir 21 Desember 2014. Banyak kejadian atau momen
besar kita lewati bersama. Naik kelas XII, Ujian Nasional, perpisahan SMA,
daftar perguruan tinggi, bulan puasa, malam takbiran, lebaran, dan lain-lain
bahkan guru-guru di SMA pun sebagian mengetahui
hubungan kami. Dan gue juga ada kemajuan,, dimana setiap malam minggu meskipun
tidak setiap minggu gue maen kesana kerumahnya yang jaraknya 20 km dan ditempuh
selama setengah jam lebih. Dan banyak pula yang kita habiskan buat
masing-masing. Air mata, keringat, materi, semua kita keluarkan yang entah
berapa jumlahnya.
Dan
banyak pula pemberian dari dia. Ketika gue ulangtahun ke 17 dia berperan
penting dalam momen itu. Dengan hadiah yang memang tidak seberapa tapi sangat
bermakna, seperti bantal boneka doraemon, dua jam tangan, kupluk, baju, dan
terutama waktu yang dia berikan buat gue. karena waktu adalah kado terbaik.
Saat dia memberi waktunya, dia
memberikan sebagian hidupnya yang tak bisa diambil kembali. Sedangkan gue mah
gampang, karena dia begitu menyukai Prancis dan menara eiffelnya, sebagian kado
atau hadiah dari gue adalah hal2 yang menyangkut itu. Dari mulai ketika dia
ulangtahun gue kasih dia jam dinding eiffel, gelas dengan gambar eiffel,
miniatur eiffel, miniatur nobita, syal, dan hal hal kecil lainnya.
Dan
akhirnya semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerjang.
Begitupun hubungan kita, meskipun sudah tahu karakter masing2 tetapi tetap saja
tidak bisa dihindari. Untuk cerita bagaimana kita putus juga sebelumnya udah
gue posting baru2 ini kalau tidak salah dengan judul “Dibalik the end number eleven”. Dan untuk pertama kalinya setelah
putus kita ga musuhan ataupun ga saling kenal seperti sebelumnya. Hanya
teman, itulah yang dia inginkan. dan
semenjak saat itu hubungan kita benar2 teman dan sepertinya akan lebih benar2
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar