Senin, 29 Juni 2015

Tenth Relationship (R.L.)



Minggu, 28 Juni 2015 pukul 11:35 WIB
The Number Ten (R.L.)
Saat itu udah di penghujung tahun 2011 dan menjelang ujian akhir sekolah di semester satu ini. Banyak hal yang berkesan dalam satu semester ini. Dimana gue jadi lebih sering aktif. Tapi disini gue akan lebih pokus buat cerita cinta gue bersama dia yang dimulai dari suatu organisasi yang sama. Pada saat itu, lebih dari satu organisasi ekstrakulikuler yang gue ikutin. Bareng sobat gue yang selalu bersama-sama dimanapun kapanpun. Dan juga dia bukanlah sosok yang asing buat gue. karena dia juga berasal dari daerah yang sama dengan gue. hanya saja SMP nya yang berbeda. Dulu juga gue sempet papasan sama dia ketika gue SMP entah kapan. Awal pertemuan itu membuat gue penasaran, tapi hanya sebatas itu meskipun ada keinginan untuk kenal lebih lanjut.

Akhirnya di SMA inilah gue bisa lebih kenal dia dan bisa bareng sama dia meskipun sedikit canggung. awalnya ketika organisasi kita mengadakan pertemuan seminggu sekali atau bisa dibilang latihan. Latihannya diadakan setiap hari Rabu setelah pulang sekolah. Awal latihan adalah perkenalan. Dari mulai seniornya dan kita calon pesertanya. Dan disitulah gue baru tahu namanya. dan kita sebagai peserta harus menghapal nama bahkan ditulis dibuku  latihan beserta nama panggilan dan juga nomer handphone. Secara tidak langsung keinginan gue tersampikan disitu. Kalau tidak salah pada saat itu nama panggilan gue adalah: “yuonokembel” hingga temen kelas gue yang juga ikutan akan manggil gue ‘kembel’. Setelah beberapa minggu, mungkin gue semakin berani dan bahkan ngasih kode-kode semacamnya dan diapun dengan respon yang baik. Hingga akhirnya pada tahap smsan.
Waktu itu organisasi kita ngadain acara pelatihan selama 3 hari 2 malam di SMA tetangga. Dan sepertinya itu adalah smsan pertama gue sama dia. Seperti biasa topik pertama yang dibahas adalah kesiapan ikut kegiatan itu hingga melebar ke perhatian. Sepulang kegiatan itu barulah kita makin dekat di smsan. Bahkan ketika latihanpun kita selalu disautpautkan. Tapi keadaan itu makin dekat buat kita. Hingga awal tahun 2012 kita semakin dekat. Hanya saja pada saat itu gue masih belum bisa mengawalinya. Kita masih masa penjajakan. Dan itulah cikal bakal kemajuan dalam hubungan asmara gue. selama penjajakan kita berani bareng meskipun itu hanya berlaku di depan temen-temen organisasi, temen kelas yang satu sama lain mengenal, belum untuk umum. Dan mereka pun sudah mengira kalau kita pacaran. Maka dari itu udah ga ada lagi canggung ketika kita bertemu bahkan kita juga sering pulang bareng. Dan ini pertama kalinya buat gue.
Akhirnya setelah sekian lama, dan dia juga yang udah mendesak akhirnya gue mulai dengan pernyataan via sms. Meskipun gue juga pengen ngomong langsung, tapi dia juga ga masalah via sms. Akhirnya via sms. Dan karena kita juga udah sering telponan, maka pernyataan itu juga via telepon. Dan kesepakatan kita adalah, gue harus ngomong langsung juga. Gue agak lupa seperti apa yang jelas, itu adalah tanggal 23 April 2012 kalau tidak salah malam hari, pukul 21:45 WIB. Dan keesokan harinya gue nembak secara langsung, dan kita anggap pacarannya tanggal kemarin. Untuk penembakan secara langsung, memang karena masih pemula jadi aga sedikit kurang gentle. Karena waktu bareng disekolahnya ga punya timing yang bagus, maka sampai terbawa pulang. Dan diperjalanan dia terus mendesak. Hingga pada akhirnya gue sanggup bilang, ya di motor kesayangan gue dan dia duduk di belakang gue. meskipun membelakangi setidaknya itu pernyataan langsung.
Ketika itu siang hari menuju sore, di tempat kalau di daerah gue terkenal dengan sebutan: “saung buled” tidak jauh dari situ setelah gue ngomong secara terbata-bata dan menyelesaikannya. Dia menjawab pernyataan gue, “iya” di pohon besar yang ada dipinggir jalan. Katanya supaya dia bisa meningat bahwa pohon itu  juga jadi saksi.  Setelah itu kita resmi jadi pasangan “pacaran”. Meskipun kita satu daerah, dengan jarak yang dekat dan meskipun gue udah ada kemajuan seperti berani bareng ketika disekolah dan bercanda ria sama dia ketika malam minggu itu tiba, gue ga pernah sekalipun maen kerumahnya, atau istilahnya “malam mingguan”. Gue ga terbiasa aja pada saat itu. Untungnya dia juga mengerti meskipun pengen, mungkin. Setelah beberapa bulan berlalu dengan kebahagiaan, dan setiap anniversary bulan kesatu,kedua dan seterusnya yang sangat berkesan, tiba juga cobaan ataapun ujian yang akhirnya menggoyahkan perasaan gue hingga pada puncaknya.
Semua dimulai dengan salahpaham. Ketika itu, gue sangat menyayanginya hingga ketika dia bikin gue marah ataupun cemburu, gue ga bisa bilang hingga gue pendem dan akhirnya meledak. Cerita ini hanya gue dan sobat gue  yang tahu dan beberapa orang setelahnya. cerita sebenarnya dimana saat kenapa gue mulai berubah. Ya, selama kita pacaran. Memang perpisahan itu kerap kali kita omongkan. Dan dia pengen gue ga berubah dan pengen gue berjanji ga bakal ngelakuin hal yang sama ke dia sama seperti yang gue lakuin ke pacar gue sebelumnya, yaitu menggantungkan/mendiamkan dan lain-lain. Dia pengen ketika hubungan kita berakhir, kita bisa jadi temen bukan musuh. Iya gue janji pada saat itu. Namun kenyataan gue harus ingkar dari janji itu karena suatu alasan.
Alasan yang membuat gue hilang kepercayaan sama dia. Saat itu, setelah berlalunya anniv  yang ketiga bulan, dengan bodohnya gue pengen tahu masa lalunya. Dan didapatlah inofmasi itu. Dan gue hanya bisa pendem. Dia bilang memang tidak ada perasaan lagi. Tapi gue terlalu cemburu ketika dia ternyata masih suka istilahnya mengkhawatirkan lebih dalam. Bahkan gue tulis dalam selembar kertas yang sekarang sudah tidak ada. Kenyataan itu masih gue tahan, wajar kata gue dan kata temen gue. jadi kita mulai biasa lagi. Hingga tiba dimana gue ga bisa bersikap biasa lagi.
Gue selalu memperhatikan geraknya ketika di sekolah, di organisasi yang kita sama-sama ikuti. Dan kenyataan yang gue lihat adalah, dia sama baiknya kepada semua orang terlebih cowok dalam artian “manja, kekanak-kanakan”­-nya. dan khusunya lagi sama kakak kelas yang merupakan senior dalam organisasi yang sama-sama kita ikuti. Terlebih dalam satu kegiatan itu. Karena kita sama2 ikutan, sering kita papasan dan hanya sebatas liat aja. okelah kita sama2 berpikir ga mau ganggu kesibukan kita. Tapi pas gue lihat dia bareng ama kakak kelas itu, dia terlihat begitu senang ? sampai bercanda gurau seperti itu. Dan kebiasaan itu bukan hanya di acara itu. Ketika latihan di hari jumat seperti biasa, ya bisa gue lihat sendiri. Bahkan ada satu senior  lagi yang bisa dibilang mengkhawatirkannya. Gue ceritain ini ke sobat gue, sesama cowok dia bilang ga wajar atau udah berlebihan kalo kakak-adean. Dan sepupu guepun menanyakan hal yang sama, kenapa dia bertindak seperti itu dengan kakak kelas itu, sepupu gue dan temen2nya bahkan sampai mengira ke hal yg lebih serius. Dan gue masih pengen percaya, tapi ketika gue pinjem hapenya ternyata ada yang lebih keras memukul gue tepat dibagian yang sudah hancur. Kenyataan mereka bukan hanya dekat di sekolah ternyata sampai di sms/telfon juga.
Karena gue sebelumnya sempet curiga kenapa dia agak telat bales sms  gue. ketika gue cocokin, ouh ternyata dia juga lagi smsn sama kakak  itu. Semenjak saat itulah, gue mulai mendiamkan dia, ga peduli sama dia, dibiarkan, dan udah ga pernah jalan bareng lagi bercanda bareng lagi. Gue saat itu hanya pengen melepaskan perasaan gue. dan sampai pada titik puncaknya ketika itu kebetulan ada pemilihan ketua osis dan gue beralasan karena kesibukan untuk mempersiapkannya. Lebih dari satu bulan sepertinya gue melakukan hal itu. Udah ga aneh lagi buat gue ketika latihan dia menangis bahkan kalau ditahanpun udah ketauan. Banyak dari senior dan temen2nya yang nanya ke gue kenapa, tapi gue ga mengemukakan alasan yang sesungguhnya. Hingga pada malam hari tanggal 29 November 2012 gue beranikan buat nelpon dan mengakhiri hubungan ini dengan berat hati dan gue juga bisa dengar dengan jelas dia  menangis.
Sungguh sangat wajar karena kenangan yang kita ciptakan juga merupakan hal yang pertama dalam hidup gue. bisa dibilang dia pacar sungguhan pertama gue. karena kita bisa melakukan hal yang menyenangkan bersama. Memberi hadiah satu sama lain. Dan memberikan kejutan di hari2 penting.
Dimulai dari gue ngasih bunga mawar kedia, meskipun di motor juga. Kemudian peringatan tanggal jadian ditiap bulan. Dari yang biasa sampai dirayakan. Pernah ketika itu dia beli kue untuk merayakan tanggal jadian kita dengan memakai baju yang sama yang dia kasih. Dan hadiah yang dia berikan juga lumayan berarti, dari mulai jam tangan yang saat itu harus wajib gue pakai bahkan ketika gue tour bareng temen kelas gue. dan ketika sesi poto2an gue sengaja menampilkan tangan gue beserta jam tangan darinya. Ada juga kaos couple itu dan buku harian yang sudah gue kembalikan. Dan dia juga orang pertama yang merayakan ulangtahun gue dengan beli kue ultah segala. Ga ketinggalan selembar demi selembar surat berisikan kata2 dari dia.
Sedangkan gue, gue juga sempet beliin dia baju couple warna merah yang kita pakai ketika acara buka bersama dia bareng temen kelasnya. Dengan susah payah dan segala cara gue beliin dia  baju itu. Dan juga ketika ulangtahunnya gue kasih boneka warna coklat. Kemudian barang seperti maskawin yang gue rakit sendiri dengan uang logam seribuan yang saat itu masih langka, gue kumpulkan dengan jumlah 23 buah menandakan tanggal jadian kita. Dan gue susun hingga bertuliskan “ I <3 U” ditutupi plastik dan dimasukkan kedalam sterofoam kotak. Dan juga gue deket juga sama ibunya karena suka nanyain macam2 hal ke gue. dan ketika bulan puasa kita bener2 menghabiskannya berdua  ketika kita latihan untuk mengibarkan bendera pada saat 17 agustus 2012. Dan masih banyak hal yang berkesan lainnya. makanya gue sampai berkesimpulan kalau dia adalah pacar  pertama yang sesungguhnya buat gue. meskipun ini sudah berakhir.
Waktu selama 221 hari yang kita habiskan dengan status pacaran dan dengan segala kejadian yang membahagiakan dan juga menyedihkan sama-sama pernah kita jalani. Terlepas dari itu, gue mau minta maaf kalau gue ga bisa menepati janji gue. dan gue berubah menjadi orang lain tanpa sepengetahuan dia alasannya kenapa. Meskipun sepertinya akan sia-sia atau sama saja. Tapi perlu diingat bahwa semua kenyataan itu bisa membawa gue sampai ke tahap ini dan itu memberi pelajaran yang berarti. Semoga kita beneran bisa jadi temen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Name of a Story 2

Neisyara Hanandya Setyana, itulah nama yang akhirnya gw dan istri gw berikan. Lahir di RS Hermina Bekasi Februari 2025. Anak pertama dari in...