Kamis, 25 Juni 2015 pukul 12:13 WIB
The
Number Nine (Y. N. S.)
Setelah
masa ospek selesai dan kegiatan belajar mengajar di SMA dimulai gua menjadi
anak SMA sepenuhnya, mengenakan seragam putih abu-abu yang sebenarnya biru
langit ya sediki keputih-putihan. Dan ternyata kelas gue dipindahkan menjadi
kelas X.6 yang orang2nya 99% adalah kelas X.7 jadi sama saja orang2nya mah.
Tapi ada beberapa dan bahkan harus rela temen gue entah siapa dulu mah belum
terlalu kenal pindah karena kelebihan orang. Dan dimulai lah perjalanan SMA gue
di kelas X.6 dengan dominan adalah cewek dan sebagian dari mereka adalah temen
yang gue kenal dan ga kenal ketika di SMP, hanya beberapa wajah baru yang dari
luar SMP gue. diantara mereka ada yang manis juga dan seiring berjalannya waktu
guepun jatuh hati.
Dia
cewek manis dengan sedikit centil juga sama seperti gue. tapi dia juga termasuk
cewek pinter, orangnya pinter masak. Iyalah untuk pertama kalinya gue tahu
dia anak pemilik rumah makn bakar ikan
yang terkena seantero selatan yang juga nyokap gue karena kita dulu sering
makan di tempat itu dan orangtus kita saling kenal tapi masih belum tau anaknya
ternyata menjalin hubungan pada akhirnya. Ini semua berawal dari temen cewek
gue yang sama gilanya kaya ngecomblangin gue sama dia. Ditambah temen cowok gue
yang mulutnya selebar kudanil ketika gue berkomunikasi dengan dia. Gue juga
ngerasain hal yang sama, sama-sama canggung salah tingkah gimna gitu. Dan
kayaknya semenjak saat itu orang2 disekitar mulai curiga. Entah kenapa kita
juga makin deket diluar sekolah. Saling tuker nomer hape mungkin dari orang
lain atau dari kertas absen. Karena gue KM nya.
Diluar
kelas kita smsn dari awal yang nyangkut pelajaran sampai keluar pelajaran dan
menjadi kebiasan. Dari yang tidak peduli sampai peduli. Dan tak jarang kita
juga telfonan. Langkah pdkt yang maju buat gue. hal yang gue inget ketika
telfonan sama dia adalah berisiknya dirumahnya dan juga suara adeknya yang cowo
juga ditambah suara tombol hp yang terdengar seperti megetikkan sms dll. Entah sejak
kapan jadi deket dan seperti biasa ketika di sekolah kita saling acuh karena
malu grogi gugup. Hanya pembicaraan seperlunya. Dan hal itu diketahui sama
orang2 disekitar terutama ceweknya. Dan akhirnya kitapun jadian dan ada
kemajuan, gue nembaknya lewat telepon ya meskipun ga secara langsung tapi
diterima juga. Dan seperti sebelumnya gue menjalaninya secara backstreet meskipun temen sekelas dan
beberapa orang diluar kelas tahu. Ya seperti biasa juga gue belum berani jalan
bareng. Hanya sekali ketika berangkat sekolah ketika itu ada penanaman pohon
dibelakang sekolah. Kita berangktanya satu arah dan gue bareng sama dia naik
motor gue. di jalan kayaknya ga banyak yang kita bicarakan, kan gue pokus sama
jalanan. Sampe deh di sekolah, pulangnya mah ga bareng. Ya mungkin hanya itu.
Selebihnya tidak ada yang spesial.
Hingga
pada akhirnya gue menemukan sesuatu yang akhirnya membuat gue ga suka sama dia.
Gue lupa apa itu, yang jelas sesuatu yang membuat perasaan gue hilang. Dan
semenjak itu, gue jadi jarang berhubungan dengan dia di sms ataupun ketika
disekolah. Ketika hari berlalu, temen2 ceweknya suka nanya ke gue, kenapa
jangan didiemin gitu intinya. Gue juga mikir keras sampai ya mendapatkan
keputusan. Tapi lamanya gue diemin dia itu hampir sebulan. Tanpa sms, telfon,
bahkan ngobrol pun tidak ada. Kalau pun ada dikirim via orang jadi gausah nanya
langsung. Hingga pada akhirnya gue kelewat batas, dan temen2nya mendesak gue
kalau mau putus, putusin aja jangan digantung seperti itu. Dan akhirnya siang
hari itu gue sms dia, dan dia juga dengan senang hati menerima itu. Saat itulah
kita putus setelah 77 hari kita barengan yang efektifnya mungkin hanya
sebagiannya.
Ketika
itu mungkin guenya yang masih kekanak2an, ya cinta masa SMA kan sama seperti
SMP masih cinta monyet. Tapi efeknya berbekas setelah udahan. Ketika gue
beranjak naik kelas dan sendirian kadang terlintas untuk minta maaf atau
setidaknya berbaikan. Tapi dia juga udah maafin gue, karena gua percaya dia itu
baik hati. Ketika naik kelas kita udah ga sekelas lagi. Dan temen cowok gue
yang biasa ngejekin satu kelas sama gue jadi ketika kita papasan dia masih
selalu nyangkut pautin dengan manggil nama gue ke dia. Dasar bodoh. Kita sama2
senyum. Meskipun dia bukan yang pertama pacar sekelas gue tapi dia yang pertama
pacar sekelas yang diketahui orang lain terutama temen sekelas. Berbeda dengan
yang sebelumnya.
Waktu
itu masih tahun 2011, 3 bulan berlalu setelah gue putus dengan kakak kelas itu.
Tepatnya pada tanggal 27 November 2011 (27-11-2011) gue jadian sama dia dan
berakhir kalau gue ga salah tanggal sih tanggal 12 Februari 2012.
Tidak
banyak yang bisa gue berikan, tapi gue bertimakasih udah mau nerima gue apa
adanya. Dan maafin gue karena udah bersikap seperti itu, itu juga diluar akal
gue. entah gue kena pengaruh apa. Sukses buat karirnya meskipun pahit gue harap
kita masih berteman sama seperti ketika gue mampir kerumahnya bareng temen gue
untuk nganterin surat dari sekolah ke temen yang sedang diberi cobaan. Iya
ketika itu kita mampir kerumahnya, untuk beristirahat dan dia welcome sama gue.
terimakasih banyak ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar