Setelah satu semester gua di
dunia kampus. Belum sedikitpun gue terjun langsung di yang namanya UKM atau
ORMAWA. Gue hanya tau mereka tanpa mengenalnya lebih jauh lagi. Sempet ada
harapan buat aktif di berbagai organisasi seperti waktu SMA dulu. Namun sayang,
UKM yang awalnya gue ikutin pada akhirnya gue ga pernah hadir ya salah satu
alasannya bentroknya jadwal kuliah gue dengan kegiatan mereka meskipun gue udah
merogoh kocek yang tidak sedikit ya cukup buat dua kali makan hasilnya juga
mengecewakan. Dan lantas semester pertama kemaren gue hanya jadi kupu-kupu pagi
siang malam. Namun bukan itu yang gue harapkan. Gue pengen melanjutkan
keaktifan gue di organisasi seperti ketika gue di SMA sampai menjabat siswa paling
tinggi di SMA gue.
Tidak ada yang menyangka gue
bakal menjadi seorang Ketua OSIS SMA Negeri gue yang meskipun di kampung tapi
kualitas sekolahnya ga kalah sama di kota. Bagaimana bisa seorang gue bisa
seperti itu yang bahkan ketika SMP pun gue malah phobia sama yang namanya OSIS
dan organisasi-organisasi yang ada
disekolah. Lantas kenapa ?
Waktu SD gue ga kenal sama yang
namanya organisasi bahkan OSIS itu ga ada yang gue tau cuman jadi KM dan
pemimpin upacara. Dan sama sekali buta dan di sekolah agamapun apalagi. Namun ketika gue menginjak
SMP. Gue masuk di kelas olahraga yang notabene tidak mengutamakan kepintaran
dalan hal akademik melainkan menonjol dalam bidang olahraga. Entah salah
jurusan atau apa. Mungkin gue dulu
menonjol dalam bidang akademiknya dan olahraganya pas-pasan diatas rata-rata. Karena
gue seorang perantauan jadi gue ga punya kenalan yang lain selain temen gue
dari SD. Dan gue hanya kenal temen2
kelas gue. waktu di SMP gue ketelahnya (terkenalnya) sama orang2 kelas lain baik itu kakak kelas karena ya nilai gue yang bagus ketimbang yang
lainnya. bahkan ketika SMP masih ada sistem ranking gue selalu menjadi ranking
pertamanya. Dan para gurupun tau meskipun gue disekolahnya ga banyak tingkah,
menjadi seorang pendiam yang hanya menunjukan sikap aslinya diluar sekolah dan
hanya ke orang2 tertentu saja. Bukan masalah jaim atau apa. Karena emang gue
setelah masuk SMP ketemu sama orang2 baru dan itu bikin gue malu buat tampil di
depan umum.
Dan ketika itu ada segelintir
siswa yang masuk ke kelas2, dan gue baru tau mereka itu disebutnya OSIS. Sontak,
gue langsung phobia karena pekerjaan
mereka yang harus tampil di depan umum dan itu bukan gue banget pada saat itu. Dan
awal2 tiap kelas itu harus ada perwakilannya di
OSIS minimal dua. Dan dulu sialnya gue sama temen gue cewek yang jadi
korban. Mungkin temen gue cewek ga ngerasa gimana2 tapi gue sendiri itu udah
bikin gue keringat dingin. Dan pertemuan
pertama, gue cuman duduk manis paling belakang dan memojokkan diri. Hanya temen
gue yang gue kenal. Sisanya ? Unknown. Setelah itu gue jadi trauma dan alergi
buat kumpul2 seperti itu. Dan pertemuan selanjutnya gue lebih sering alfa dan
dengan alasan bermacam2 dan menitipkan ke temen gue yang pemberani. Sampai2 gue
ga dianggap lagi dan itu menjadi kabar baik buat gue. dan selama SMP gue ga
pernah ikut2an yang begituan. Cukup menjadi penonton dan hanya menjadi siswa
biasa normal. Meskipun perlahan-lahan sikap malu gue seiring naiknya kelas bisa
dihilangkan. Meskipun ga semuanya.
Ketika lanjut SMA, untuk awalnya
gue juga nolak buat masuk OSIS terlebih ketika masa MOPD anggota OSISlah yang
sebagian besar membimbing dengan kebaikan dan kegalakan mereka. Namun ada
pemandangan yang berbeda, pertama gue kagum sama ketua OSISnya pada saat itu.
Dan kenapa gue merasa PD juga karena kebanyakan temen di SMA ya temen2 di
SMP gue, meskipun berbeda kelas ya
setidaknya mereka juga tau gue. ya ketua osis pada saat itu bikin gue kagum dengan
kedewasaannya kewibawaannya bikin gue tertarik untuk menjadi OSIS dan terlebih
teman dekatnya yang satu kelas dengannya
juga merupakan ketua di organisasi pramuka yang dikenal dengan sebutan
Pradana. Mereka tampak serasi kompak dan menjadi petinggi2 sekolah yang keren
abis.
Setelah masuk biasa, gue ketemu
ama temen gue namanya Surya yang seperti satu prinsip dan satu tujuan dengan
gue. meskipun awalnya saling acuh karena dia dari SMP berbeda. Namun karena
organisasilah yang menyatukan kita dan menjadikan kita sahabat. Dulu ketika gue
ditawarin jadi wakil osis ketika masa jabatan sudah habis gue ga seperti dulu
yang ketar-ketir keringat dingin, gue udah biasa aja meskipun aga gugup. Tapi ga
bikin gue mundur. Namun sayangnya, gue yang asik dengan sekolah ketika ada
seleksi eh gue ga hadir dan alhasil gue di delete dari daftar wakil ketua osis.
Namun baiknya ketua osis yang terpilih adalah ketua osis yang dulu nawarin gue
jadi wakilnya. Dan wakil yang terpilih adalah temen gue dari SMP. Dan sebelumnya
gue baru tertarik dengan organisasi2 yang ada di SMA. Dan saat itu gue
masuk semua organisasi, beberapa kayak
Paskibra, Irema, Naskarya, Pramuka. Dan temen karib gue juga ikutan apalagi di
Paskibra, karena sekelas jadi gue cukup banyak menghabiskan waktu bareng dia
dan seru2an bareng dia. Hingga kemanapun kita pergi kita selalu bersama seperti
ketua osis yang dulu gue kagumi dengan sahabatnya. Dan ada kemiripan mereka
dengan kita. Gue miripnya dengan ketua osisnya dan temen gue miripnya dengan
pradananya itu. Karena mereka juga ya ga sepantar dalam tinggi dan gue ama
surya juga tinggian surya.
Dan kita banyak menghabiskan di
organisasi paskibra. Mulai dari lomba LTUB, LBB, pusdiklatsar dari peserta
sampai panitianya. Dan gue merasa cocok sama dia. Kita punya tujuan yang sama,
menggantikan kepengurusan yang akan datang. Dan ketika pengurus osis yang baru
mau dibentuk, gue dan surya ga ketinggalan buat ikutan. Kita malah ngancam
wakil yang temen kita juga dipaskibra buat masukin kita berdua dalam osis,
karena terpilihnya dia juga karena gue ga hadir dulu haha. Dan alhasil kita
ikutan osis mulai dari LDKS, dll. Meskipun ga mudah, belum jadi osis aja udah
capek, mana pulang pergi rumah sekolah jauh tapi senangnya disitu. Banyak pengalaman
yang gue dapet. tapi sayangnya gue dulu termasuk osis yang main2 bareng sama
surya. Kita kadang ga ikutan rapat dll tapi kita tiap ada kegiatan besar
seperti Pensi dll, kita selalu diandalkan dan menjadi spesialis seksi
peralatan. Bahkan bareng senior kita, kita pergi jauh ngambil semacam daun2an
buat acara perpisahan sampai malam kita habiskan disekolah dari pagi sampai
malam. Dan semuanya juga membantu. Bahkan kakak2 osis kelas 2 juga tidak
sungkan membantu jadi suasana kekeluargaannya dapet. dan itu benar2 berbeda
dari osis yang dulu gue bayangkan..
Dan dibawah kepemimpinan kakak
kelas gue, gue ngalamin berbagai
pengalaman yang berharga. Dari mulai akrab dengan sekolah karena sekolah seakan
menjadi rumah kedua. Banyak waktu yang
gue habiskan di sekolah. Apa sih yang gue belum lakuin di sekolah, dari mulai
buang air, sampai mandi pun gue pernah disekolah. Jangankan di kamar mandi
mesjid bahkan diruang gurupun udah seperti rumah sendiri. Tentunya ketika tidak
lagi kegiatan belajar mengajar. Dan masih banyak lagi. Gue kenal dengan semua
guru dan kakak kelas yang baik bukan yang menjerumuskan kedalam kegelapan. Jadi
kesenangan tidak selalu didapat dari kenakalan anak2 remaja seperti main malam
dan menghabiskan waktu percuma. Tapi ada yang lebih baik dari itu.
Hingga akhirnya satu periode gue
sebagai anggota habis dan dilanjutkan dengan pemilihan kandidat2 ketua osis
yang baru. Dan tentu saja gue udah masuk kelas dua, dan kabar baiknya gue
sekelas lagi sama surya dan itu bener2 menjadi kenyataan kita layaknya kakak
ketua osis yang dulu dan temennya yang
jadi pradana meskipun kita berbeda jurusan karena jurusan kita ipa tapi kita
sama satu kelas. Dan waktu pemilihan sudah dekat, dan gue diajukan sebagai
calon ketua osis dari organisasi gue paskibra, dan temen gue surya dari pramuka
dan banyak yang lainnya. dan meskipun kita bersaing kita diluarnya maupun
didalamnya tetep bareng. Dan parahnya
ada yang salah dari mekanisme itu. Karena semua orang yang cocok untuk posisi
ketua osis ternyata udah diambil buat jadi ketua organisasi dan alhasil karena Cuma
osis dan pramuka yang belum turun jabatan membuat persaingan bursa ketua osis
tinggal gue dan surya yang belum di booking sama organisasi manapun. Dan lucunya,
kita sekelas dan kita saingan merebutkan kursi nomer 1 siswa SMA. Konyol sekali
bukan hanya kita berdua calonnya padahal tahun lalu ada 3 calon. Dan sekarang
hanya kita berdua. Dan itu merupakan kesan yang konyol dan mungkin ga akan
pernah ada didunia yang saingan merebutkan kursi nomer satu kita masih bareng
sama2 mengesampingkan persaingan itu dan kita tetep tertawa bersama.
Dan moment yang paling indah
ketika setiap kelas diiring ke tempat pemilihan karena sistemnya bergiliran. Dan
ketika kelas gue sontak semua tertuju ke
arah gue dan surya. Bahkan kita kesananya
bareng dan tidak ada raut persaingan. Kita jadi trend topic dikalangan
guru dan kakak2 osis. Karena mungkin ini merupakan kali pertama yang calonnya
dari kelasyang sama. Ya untungnya wakil kita berbeda kelas. Dan hasil perolehan
suara kita sekitar 60:40 dan alhasil gue menjadi Ketua OSIS SMA Negeri 1
Pangandaran yang kesekian. Dan itu udah tertulis di catatan emas sekolah itu. Dan
gue udah ga seperti dulu yang phobia malah gue jadi suka sukasuka banget. Dan temen
gue surya jadi pradana. Dan kita bener2 menjadi sosok ketua osis dan pradanana
yang dulu sama2 kita kagumi. Dan kita sekarang penerusnya.
Hari2 menjadi ketua osis sangat
menyenangkan, dan ga bisa gue untai dengan kata2. Manis pahit jadi ketua osis
itu gue rasain. Dan gue suka tantangan. Ketika gue tertekan, ketika gue
berhasil dalam program kerja itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Gue jadi
tangan kanan sekolah gue. meskipun gue
ga bisa apa2 ga ada pengalaman menjadi ketua dalam suatu organisasi
besar. Dan untungnya semua berjalan lancar. Dan sampai tiba gue pensiun karena
udah kelas 3. Namun sebelum benar2
pensiun banyak kejadian yang mengesankan pula. semua yang udah gue alamin yang dulu jadi peserta
gue ngalamin jadi panitianya. Dan gue sangat diandalkan oleh guru2 yang jadi
pembina. Dan masuk nya gue diosis
meskipun sedikit mengurangi nilai, tapi gue masih masuk dalam 5 besar. Keatasnya
cewek kebawahnya juga cewek selang 3
orang baru cowok lagi.
Jadi bukan alasan prestasi turun
karena berorganisasi, kalau kita bisa membagi waktu dan menjalaninya dengan
ikhlas semua yang kita hadapi jadi begitu mudah dan malah kita pengen kembali
ke masa2 itu. Karena hidup Cuma sekali jadi tidak ada penyesalan yang harus
disesalkan. Dan cara menjadi terkenal ga harus jadi ganteng, ga harus
kaya, ga harus punya banyak temen, dan
ga harus jadi penguasa yang dulu suka dibilang geng2an. Dan cara mewarnai masa
sekolah ga harus bolos, ga harus kabur dari sekolah, bolos pelajaran, ketauan
sama guru merokok atau bolos, loncat pagar, pulang, ga masuk sekolah karena maen, atau menghabiskan waktu
sekolah dengan pacaran mulu. Dengan berorganisasi suasana keakraban,
kekeluargaan dengan sekolah, dengan guru semua yang terjadi di sekolah ketika
kegiatan itu juga udah mewarnai catatan sekolah kita. Dan tentunya dengan warna
seindah pelangi, bukan warna hitam yang menandai cataatan merah dalam
bersekolah.
Maka dari itu, gue pengen di kampus
ini juga gue pengen berorganisasi terlebih di BEM. Gue menaruh harapan yang
besar. Karena saat ini belum ada rekrutmen untuk menjadi anggota. Tapi gue berharap gue bisa
masuk karena ga semudah masuk OSIS. Dan siapa tau kelak gue juga jadi ketua BEM
entah BEM fakultas atau semuanya fakultas. Ya gue Cuma tinggal jalani hari2
gue. dan berharap kedepannya gue disibukkan dengan itu jadi tidak ada waktu
sendiri lagi buat gue terlebih di akhir pekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar