Jumat, 27 Desember 2013

Among-among : Edisi Ningrat


Minggu lalu ada temen gue yang ngerayain ulang tahunnya yang ke tujuhbelas kalo menurut istilah bahasa disebut sweetseventeen namun yang terkenal dikampung gue adalah dengan sebutan among-among yaitu syukuran hari kelahiran yang sunnah dirayakan kalau punya rezeki yang lebih. Syukuran sweetseventeen yang diadopsi dari negeri barat ternyata jauh berbeda dengan syukuran among-among di kampung gue.

Di perayaan ulangtahun temen gue semuanya sangat meriah wah dan membahana. Dimulai dari pembagian undangan yang keren abis yang dibagi jauh-jauh sebelum adat swetseventen digelar. Didalam surat undangan itu tercantum nomor undian kemudian pemberitahuan kapan diadakannya dan waktunya, yaitu Jumat pukul 19.30 jadi malam sabtu. Dan ini merupakan undangan ulangtahun pertama yang ditujukan ke gue dengan syarat harus memakai baju putih. Pikir gue ini acara mungkin bakal mewah, terang saja dia dari keluarga berada dan ini merupakan ultah yang ke17 dimana setiap orang menginginkan untuk berkesan karena ini ga bakal terulang lagi ya jelas lah emang tahun depan bakal 17 lg ? Harusnya tiap tahun juga diadakan acara seperti ini dengan nama yang sama sweetten untuk ultah nyang kesepuluh, sweettwenten mungkin dan seterusnya. Ini ga adil harusnya dibuat Hak Asasi yang mengatur kesetaraan ultah. Nanti gue bikin lah. Kembali lagi, dikelas gue yang sekarang undangan itupun tidak sembarang orang. Undangan itu hanya tertuju bagi mereka yang mengenalnya, yang dulu sekelas sama dia waktu SMP atau SMA, dan sanak saudaranya. Jadi, bisa itung sendiri berapa banyak orang yang datang nantinya ke pesta itu. Sialnya dikelas gue cowoknya cuma 5 orang yang dikasih undangan itu semua temennya dikelas X. Kalo ceweknya lumayan banyak meskipun tidak semuanya. Dihari2 menjelang perayaan semua yang dikasih undangan sibuk memilah baju mana yang harus dipakai di acara itu termasuk gue yang ga punya baju sopan warna putih tapi gue ga ambil pusing gue bilang sama nyokap dan jawabnya "nih pake aja punya papap, gpp belum dicuci juga baru dipakai sekali ini". Gue cuma mengangguk. Meskipun gue bukan siapa2nya jadi temen aja mungkin dia lupa, siapa loe ? Tapi seengganya gue harus tampil beda biar ga malu2in pastinya. Dan anak cowok kelas gue udah pada janjian buat berangkatnya barengan karena pasti disana ramai kaya dipasar tumpah. Hari itupun tiba, gue mandi lebih awal tepatnya pukul 17.00 WIB sedangkan acaranya pukul 19.30 WIB setelah mandi gue ga lupa sama kewajiban gue setelah itu gue menyetrika kembali baju kemeja putih yang belum dicuci, gue kasih wangi2an biar terlihat baru dipakai padahal udah berkali-kali gue cobain pantas apa tidak. Disela-sela itu temen gue dateng jemput gue sedangkan gue belum apa2. Gue lantas masuk kamar, dan kemudian beberapa menit berselang gue udah berubah menjadi BIMA Satria Garuda Hahahaha. Kalo gue punya kostumnya mungkin bisa jadi tinggal ganti warnanya jadi putih kayanya unyu-unyu. Setelah itu gue pergi bareng temen gue menuju tempat yang belum pernah kita singgahi tapi sebelumnya gue jemput cewe gue terlebih dulu lalu kita berkumpul dan pergi ke tempat acara itu. Namun apa yang kita dapet, sepertinya kita menjadi tamu rajin karena kita tepat waktu sedangkan oranglain belum terlihat batang hidungnya. Jadi kita putuskan untuk jalan2 terlebih dahulu supaya tidak memalukan. Ditengah jalan2 itu gue pisah sama temen cowok gue yang laen, gue sama cewek gue pergi ke rumah temen cewek gue yang katanya masih siap2 disana. Benar saja, ketika gue dateng mereka masih sibuk berdandan layaknya artis dadakan segala macam mereka persiapkan, ada yang memakai gaun segala bahkan saking seksinya dia pake rok item yang terbikin dari kerudung gila bener tu anak yang bener aja tapi demi penampilan apapun kita lakukan supaya tidak memalukan pastinya karena ini acara orang2 ningrat berdarah merah semua yaiyalah gue juga merah meskipun dalemnya pink. Setelah persiapan selesei kita langsung menuju TKP ( Tempat Kediaman Pesta). Ya meskipun langit gelap (iyalah orang malem ya gelap) dan sedikit menguraikan air mata ( gerimis , siapa yang mengundang ? ) kita tetep jalan. Sesampainya gue pisah lagi sama geng cewek gue sebut saja CONG dan gue gabung sama geng cowok gue sebut saja BEN. Begitu kendaraan selesei diparkir dengan susah payah naik trotoar kita semua ga langsung masuk, langkah kita tertahan begitu di depan pintu masuk (sebenernya sih ga ada orang terbuka pinggir jalan) melihat orang2 ningrat dan rengrengannya (gengnya) kita semua jadi berasa bukan anggota dari pesta. Namun geng CONG memberanikan diri masuk meskipun hanya di pinggiran sedangkan geng BEN berdiam diri di pinggir jalan seperti orang hilang yang bergerombol. Tapi itu berlangsung lama dan berhenti ketika acara inti dimulai yang menunjukan pukul 21.00 WIB (emang jam orang di Indonesia seperti ini). Kemudian MC atau peMbawa aCara memanggil yang saat itu menjadi PUTRI dari Pesta ini siapa lagi kalo bukan yang punya acara ini. Semua orang yang tadinya dimana2 serempak mendekati sumber suara ada pengumuman penting dari kepala sekolah. Ga nyambung. Ya begitu namanya dipanggil dan disuruh turun dari kayangan (tangga) orang2 semua berkumpul di pelataran tangga itu dan bersama-sama menantikan sang putri itu turun. Tidak lama kemudian sang putri yang sekaligus temen gue yang ultah turun dengan eloknya sambil diiringi tepuk tangan dan suiittsuitt, dia turun perlahan-lahan dari anak tangga yang satu ke yang lainnya dengan memakai sepatu kaca dan h-gaun putih yang sangat pendek dan mahkota di rambutnya dia berjalan menuruni tangga sambil senyum-senyum entah kepada gue ? impossible . Semua orang terpana dengan mata melotot dan mulut menganga untungnya tidak mengeluarkan cairan kimia dan hanya gue yang mampu berkedip dan menelan ludah, karena ada cewek gue heheee. Sesampainya dibawah gue ga tau lagi karena dengan itu juga orang2 kembali berpencar dan geng BEN dan CONG bersatu di tempat jauh dari keraiaman itu yaitu disudut pintu keluar. Kita semua hanaya berdiam diri menyaksikan acara dari kejauhan, mulai dari tiup lilin dan potong kue. Kita berdiri hampir satujam lamanya mana perut gue udah ga bisa berkompromi mau makan malunya minta ampun dan satu hal gue ga terbiasa makan sama garpu dan pisau (orang kampung maklum pake 3 jari :D). Tapi dewa penyelamat dateng di depan gue emang udah dari tadinya, ada meja yang berisi makanan kecil tapi sialnya mau ngambil juga malu bahkan temen2 gue juga ga ada yang sanggup tapi karena desakan perut yang semakin menggerutu, gue beranikan diri untuk mengambilnya meskipun hanya satu dan gue bagi sama temen gue. Dan berdiri itu membosankan apalagi kita seperti anak yang kehilangan induknya mana hari udah larut malam. Dan ketika pukul 22.00 WIB cewek gue pengen pulang ya karena berbagai alasan dan gue pun mengantarkannya da berpisah sama temen2 geng BEN & CONG. Jalanan begitu sepi ketika meninggalkan pusat keramaian hanya satu dua kendaraan dan begitu dingin. Sesampainya gue mapir dulu ga langsung pulang, soalnya janjian sama temen gue yang tadi berangkatnya bareng dari rumah gue menunggu di rumah cewek gue. Dan tak lama kemudian temen gue sms dia mau pulang dan janjian di lampu merah kuning ijo aaah sayang sekali padahal gue mau *sensor*. Gue pun pamit lantas pulang dengan kecepatan super sonic berhubung udah mulai gerimis gede kaya mau ujan dan bertemu temen gue. :Lalu kita pulang bareng dan sempet miss comunication gue kehilangan temen gue yang ada dibelakang, dia tiba2 menghilang gue kaget balik lagi nyariin tapi ga ada gue takut dia udah duluan makanya dari situ gue kembali melaju dengan kecepatan sonic sambil merem2 karena hujan makin deras sampai akhirnya temen gue nelpon dan nanyain gue, lalu gue berhenti temen gue dateng dari belakang sempet berdebat tapi ga berlangsung lama takut keujanan lalu kita berdua pulang dengan menyedihkan. Udah keujanan, kelaperan, kedinginan, lengkap tiinggal menunggu keajaiban. Kita melaju menembus ujan sampai akhirnya ujan reda ketika gue udah sampe rumah. SIAL ... Gue langsung masuk ke kamar mandi ganti ini-itu dan temen gue berniat menginap dirumah gue berhubung dia takut pulang kampung karena udah hampir jam 23.30 WIB lebih. Setelah semua selesei, karena kelaperan dan kedinginan kita masak mie rebus dan makan dengan lahap kaya yang baru nemu makanan. Lalu, sebelum beranjak ke tempat terakhir kita sempatkan nonton dua dunia menguji adrenalin kita tapi yaaa ga rem2 amat. Kita pun beralih ke tempat peristirahatan terakhir, kasur. Yang sudah menunggu dari gue bangun tidur untuk kembali menidurinya. Mata gue pun terlelap mungkin pukul 01.45 pagi dini hari waktu rumah gue. Zzzzz ketika enaek2 tidur temen gue bangunin gue, dia mau pulang ketika gue liat jam gila masih subuh -_- pukul 04.45 gue terpaksa bangun membukakan pintu dan mempersilahkan dia pulang ke habitatnya. Dan gue kembali ke kasur gue dan menidurinya lagi sampai ayam berkokok ( nyokap gue ) membangunkan gue.

Gue terbangun serasa tidak terjadi apa2 padahal gue udah menghabiskan malam yang panjang dan melelahkan. Gue baru inget, ternyata acara ulangtahun orang ningrat jauh dari kata nyaman buat mereka yang terlahir biasa aja ya termasuk gue. Katanya pesta itu sampai larut malam mungkin sampai jam 2 pagi. Berbeda jauh dengan acara ultah gue yang sama ke 17. Segala sesuatunya mereka persiapkan matang2 dan jauh2 hari dan entah menghabiskan berapa rupiah hanya untuk mendapatkan kesenangan dan ultah yang berkesan di sweetseventeen itu tapi yang jelas itu bukan urusan gue. Bagaimana dengan swettseventen gue atau among2 gue ? Gue bahas nanti dipostingan selanjutnyaaa. Terimakasih :)) ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Name of a Story 2

Neisyara Hanandya Setyana, itulah nama yang akhirnya gw dan istri gw berikan. Lahir di RS Hermina Bekasi Februari 2025. Anak pertama dari in...