Minggu, 19 Februari 2017

J O M B L O

Jomblo adalah sebuah status masa kini yang dimana seseorang tidak mempunyai pasangan yang dalam artian tidak mempunyai pacar. Karena istilah jomblo tidak berlaku bagi mereka yang sudah menikah kemudian bercerai, beda lagi istilahnya ada duda ataupun janda. Jadi keadaan jomblo hanya berlaku sampai dia menikah, setelah menikah otomatis dia tidak akan mengalami nasib jomblo lagi walaupun dia nantinya bercerai.

Jomblo bukanlah sebuah penyakit kronis, melainkan keadaan kronis yang menimpa nasib seseorang. Menurut survey yang tidak pernah dilakukan, jomblo kebanyakan menyerang kaum remaja menjelang dewasa. Bisa dibilang dari smp keatas maksimal sampai dia menikah. Jadi seorang mahasiswa atau pun sudah bekerja bisa mengalami nasib ini. Tapi pada dasarnya setiap orang terlahir jomblo yang secara bahasa diartikan sendiri. Tapi ini tidak berlaku bagi anak kecil, katakanlah sd. Mereka masih liar dengan dunia kekanak2annya, bahkan 90% ketika masuk smp masih liar dengan dunianya. Artinya mereka yang dari kecil belum memiliki perasaan suka terhadap lawan jenisnya. Selama itu juga dia belum dikatakan jomblo. Seseorang dikatakan jomblo ketika dia sudah pernah memiliki seorang tambatan hati atau pacar, kemudian mereka putus. Maka dimulai saat itu sampai dia memiliki pacar baru, dikatakan jomblo. Jadi, jomblo itu udah pasti punya mantan. Dan waktu lamanya dia jomblo tergantung dari usahanya ataupun kalau dia tidak berniat punya pacar lagi bisa lebih lama. Jadi tiap orang berbeda-beda masa jedanya.
Saat seseorang merasakan kejijik’an terhadap suatu hubungan percintaan remaja maka dia pasti jomblo. Jomblo merupakan suatu fenomena internasional. Karena menimpa siapa saja, termasuk gua. Gua bisa dibilang baligh sebelum waktunya. Jadi waktu zaman tk pun gua udah punya perasaan terhadap temen kelas gua, bahkan dua sekaligus dan entah perasaan mereka sebaliknya atau tidak ada. Dan zaman itu pula, gua udah punya sifat alami dari manusia yaitu egois. Ya jadi pada saat itu gua termasuk pengen ke dua-duanya. Tapi mereka tidak mau di duakan. Jadinya gua pinter2 buat deket dengan salah satu dari mereka dan berbohong ke yang lainnya. Meskipun pada kenyataannya cuman sebatas suka pada saat itu, karena ketika masuk sd dan kita ga satu sekolah perasaan itu hilang. Berlanjut ketika di sd, gua udah mulai suka sama temen kelas gua ketika gua menginjak akhir kelas 2 sd namun sayang rasa suka gua bertepuk sebelah tangan. Namun bukan gua namanya kalo  putus asa sampai disitu, tidak lama kemudian gua kembali suka sama temen sekolah agama (ngaji) gua. Ketika itu gua kelas 3 sd mungkin, kita mengalami masa dimana surat2an untuk mengobrol satu sama lain, bahkan agar surat kita tidak dibajak oleh oranglain kita menciptakan bahasa yang hanya dimengerti oleh masing2 diantara kita. Meskipun tidak bertahan lama masa pacaran gua.
Setelah itu gua mulai suka sama temen kelas gua yg lainnya dan kali ini sama-sama suka, tapi sama seperti sebelumnya tidak bertahan lama. Bahkan itu adalah pacaran tersingkat dalam hidup gua. Kemudian gua suka sama adek kelas gua yang merupakan siswa baru, dia cantik, putih, pinter engga terlalu. Dan pada saat itu gua baru tau yang namanya mak comblang, karena proses gua jadian sama dia dibantu/dicomblangin temen dia. Hingga akhirnya mak comblang ini lama-lama suka sama gua, dan berakhirlah hubungan gua dengan dia juga dengan mak comblangnya. Lanjut ke smp gua ditaksir sama orang pribumi. Dia cantik, tapi gua cupuh waktu smp jadi pacaran pun jauh dari kata pacaran hingga akhirnya dia selingkuh dan putus. Lanjut ke temen kelas gua, dia baik cantik pinter olahraga, dan kita menjalani hubungan yg pada saat itu dikenal dengan istilah backstreet jadi pacaran diem2 tanpa ada yg tahu. Hingga akhirnya ketahuan dan kita pun putus. Dan ada juga yg lainnya yg ga bisa gua ceritain (kalau mau tau baca kisah yang lainnya) hingga akhirnya gua menginjak sma.
Dan pada masa itu, udah berkali-kali gua pacaran dengan orang yang berbeda-beda, tetapi ketika gua putus istilah jomblo itu belum populer dan belum dihujat habis-habisan dan dibully. Bahkan ga tau. Yang tahu hanya punya pacar atau tidak, kalau tidak berarti bisa dipacarin kalau punya yaa mungkin bisa berbeda beda kisahnya, ada yang menikung ada yang ditikung dan lain-lain begitulah seterusnya. Dan istilah tikung/nikung/menikung itu belum ada juga sebenarnya. Bahkan ketika beranjak sma, istilah jomblo itu belum ngetren. Jadi ketika gua punya pacar ya biasa aja, bahkan ketika putuspun biasa aja. Kehidupan gua normal, meskipun orang yang benci ke gua nambah tiap kali putus. Jadi bisa dibilang gua udah hampir mengalami semuanya, pacaran ama adek kelas, pacaran ama kakak kelas, ama seangkatan, ama temen sekelas, ama temen satu organisasi, pacaran dibelakang layar, pacaran terang-terangan, pacaran surat-suratan, pacaran ldr-an luar kota, adek kakak-an, hmmm ya meskipun bisa dibilang pacaran atau papacaran. 
Istilah jomblo yg ngetren sekarang ini baru gua alamin juga ketika gua putus sama cewek gua  yg kemarin ketika gua kuliah dan parahnya lagi temen2 gua kebanyakan mengalami nasib yg sama. Jadi pada intinya mungkin kita ga cocok dengan istilah pacaran LDR-an. Padahal ini bukan kali pertama gua jomblo. Gua udah sering ganti-ganti pacar tapi ga pernah se parah ini. Okelah karena mungkin waktu itu gua masih maen2 dan masih kecil juga. Padahal gua juga pernah ngalamin jomblo itu lama setahun lebih ketika gua kelas 2 smp, bahkan yang masih gua ingat gua ngucapin selamat buat diri gua sendiri kala itu. Karena gua menghitung hari dimana terakhir gua pacaran dan ternyata sudah lebih dari 1tahun gua sendiri. Dan pada saat itu gua ngucapin selamat itu di fb yang kala itu gua masih alay-alaynya. Tapi itu semua ga kerasa karena emang gua fun-fun aja disekolah maupun dirumah. Ga pernah stress karena ga punya pacar bahkan gebetan. Ga pernah iri dengan oranglain yg punya cewe. Dan setelah itu masa jeda (jomblo) gua ga terlalu lama hanya beberapa bulan sampai gua  dapetin cewek baru.
Tapi berbeda dengan kali ini. Mungkin ini jomblo terlama yg gua alamin dan mudah2an saja ini yang terakhir. Tidak ada lagi sendirian dengan istilah yang lainnya. Dan parahnya ketika gua jomblo yang kesekian kalinya ini, istilah jomblo udah mulai jadi buah bibir bahkan jadi sebuah penyakit massal yang ada di masyarakat. Otomatis gua kena dampaknya karena gua juga jomblo. Dari situ gua mulai ngerasa stress juga karena gapunya pacar bahkan dengan berganti-ganti gebetan. Dan dari situ pula gua kadang ngerasa iri sekaligus jijik dengan mereka yang pacaran, mana ceweknya cakep cowoknya cakepan gua. Tapi apa mau dikata, memang keadaannya seperti ini ya harus dijalani. Toh selama jomblo semua orang akan lebih bijak dalam menghadapi hidupnya, seperti air yang mengalir.
Dan juga jomblo mengajarkan pada kita bahwa dunia ini berputar. Ketika jomblo maka semuanya akan terlihat lebih masuk akal. Jomblo’er akan berpikir kritis dan akan mendekatkan diri pada tuhan meskipun ujung2nya minta pacar. Tapi it’s oke itu ga haram. Tapi dalam agama gua, pacaran itu dilarang. Dan saat jomblo, akan ada masanya bersyukur atas apa yg menimpa yaitu jomblo-an, dan ada pula masanya ketika bener2 mengharapkan seorang pendamping yang dalam artian pacar. Tetapi pacar yg baik itu adalah istrimu/suamimu kelak. Karena memang pacaran itu sebaiknya dilakukan ketika sudah menikah bukan sebelum menikah. Itu kata orang-orang bener.
Gua juga sebenarnya ga muluk-muluk buat punya pacar, gua juga ga terlalu mempermasalahkan dengan status gua ini. Gua jarang iri dengan orang lain yg pacaran. Iri gua Cuma satu, ga ada alarm berjalan yg bisa ngingetin gua, itu aja. Selebihnya masa bodo. Dan karena jomblo bikin seseorang bijak, termasuk gua. jadi dalam hati gua pengen tuh, gua ga ngalamin lagi pacaran yang akhirnya putus di tengah jalan yang berujung dendam lalu musuhan, tapi gua pengen pacaran yang akhirnya putus di pelaminan yang berujung manis lalu punya anak lah. Pastinya ini adalah harapan dari semua orang. Tapi yang jadi khawatir adalah, kemaren gua baca berita dan ternyata survey yg pernah dilakukan menunjukan bahwa di dunia ini lebih banyak pria dibanding wanita. Jadi ada kabar baik dan kabar buruknya. Kabar baiknya ya mungkin kiamat masih lama dan kabar buruknya akan ada persaingan ketat dalam memperebutkan wanita.
            Jadi akhir kata, selamat buat kalian yg mempunyai pacar saat ini. Kalo ga mau jomblo jaga baik2 karena menurut survey yang tidak ada jomblo itu menguasai setiap penjuru dunia yang setiap saat bisa saja menikung/mem-valentino rossikan pacar mu. Dan buat para temen2 gua diluar sana cukup  satu kata, sabar. Karena sesungguhnya proses adalah sesuatu yang akan berujung indah.


Jumat, 10 juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Name of a Story 2

Neisyara Hanandya Setyana, itulah nama yang akhirnya gw dan istri gw berikan. Lahir di RS Hermina Bekasi Februari 2025. Anak pertama dari in...